Jumat, 16 April 2010

Plagiarism-Kebohongan Publik

Wah sepertinya plagiarism sedang marak di dunia akademis. Atau sebenarnya plagiarism itu sudah merupakan hal biasa di dunia akademis, hanya saja tidak terekspos??

Hampir 3,5 tahun yang lalu, masalah ini terjadi pada diri Saya pribadi. Saat itu Saya sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat meraih kelulusan tingkat S-1. Saya seperti hantu perpustakaan. Setiap hari pasti menyempatkan diri untuk ke perpustakaan mencari referensi yang bisa mendukung penulisan skripsi tersebut. Referensi yang didapat tidak hanya dari buku-buku saja tetapi juga dari skripsi-skripsi senior-senior sebelumnya. Tidak sedikit para mahasiswa yang meng-copy-paste tulisan-tulisan para senior tanpa menuliskan sumber referensi tersebutdi dalam Daftar Pustaka maupun Catatan Kaki.

Menurut salah satu sumber, yang di kategorikan sebagai plagiarisme adalah:
1. menyalin persis tulisan orang lain tanpa mencantumkan penjelasan bahwa tulisan tersebut diambil dari tulisan orang lain.
2. mengambil gagasan orang lain tanpa mencantukan sumbernya.

Sudah dua universitas termuka di bandung yang diekspos terkait dengan masalah plagiarism ini. Dampak yang ditimbulkan cukup besar. Bukan hanya sekedar rusaknya nama baik universitas tersebut tetapi berdampak pula terhadap para mahasiswa yang statusnya masih menjalani pendidikan di universitas tersebut.

Pertanyaan buat mereka-mereka yang melakukan plagiarism adalah apakah mereka dengan sengaja tidak mencantumkan sumber tulisan yang dipakai sebagai referensi hanya untuk menunjukan betapa pandainya mereka menulis dan mempunyai ide-ide yang orisinal?

yang terjadi adalah kebohongan publik.

2 komentar:

  1. dua duanya almamater gue pula.
    bah!

    BalasHapus
  2. iyah!!! parah yak!!!

    kali ajah ditempat lain punya kasus serupa...tapi tidak terekspos.....

    BalasHapus